- Selamat datang, silahkan pilih destinasi tujuan Anda, Kami dengan senang hati akan memberikan service terbaik.
Gunung Lompobattang merupakan salah satu gunung tertinggi dan paling bersejarah di Sulawesi Selatan. Berdiri megah di selatan Kota Makassar, gunung ini menyimpan keindahan alam, kekayaan flora dan fauna, serta nilai historis yang tinggi. Dengan ketinggian 2.870 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Lompobattang menjadi destinasi populer bagi pendaki yang ingin menjelajahi keasrian hutan tropis pegunungan Sulawesi.
Secara geografis, gunung ini berada pada koordinat 119°56’13” BT dan 05°21’25” LS, tepatnya di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Lompobattang sendiri berarti “Perut Buncit”, nama yang konon diberikan karena bentuk perut gunung ini yang tampak membulat jika dilihat dari kejauhan.

Gunung Lompobattang memiliki luas sekitar 82,77 km² dengan suhu rata-rata berkisar antara 15°C hingga 27°C. Keunikan gunung ini tidak hanya pada bentuknya, tetapi juga pada kekayaan vegetasi dan bentang alamnya yang berlapis dari hutan pinus hingga batuan vulkanik di puncak.
Sejarah dan Fakta Menarik Gunung Lompobattang
Pendakian pertama Gunung Lompobattang tercatat dilakukan pada tahun 1840 oleh James Brooke, seorang pendaki asal Inggris yang kemudian dikenal sebagai Raja Sarawak. Catatan ini menjadikan Lompobattang sebagai salah satu gunung pertama di Sulawesi yang tercatat dalam ekspedisi ilmiah kolonial. Dalam catatan ekologi Sulawesi, kawasan ini telah lama dikenal sebagai habitat penting bagi flora endemik dan kawasan penelitian botani.
Seiring waktu, Gunung Lompobattang menjadi tujuan ekspedisi bagi ilmuwan, peneliti, dan pendaki dari berbagai daerah. Gunung ini juga memiliki peran penting dalam legenda masyarakat setempat, yang meyakini bahwa puncaknya adalah tempat suci dan dijaga oleh roh penjaga gunung.
Kondisi dan Vegetasi Gunung Lompobattang
Gunung Lompobattang memiliki zonasi vegetasi yang sangat jelas dari kaki hingga puncaknya. Setiap ketinggian menawarkan karakter lingkungan dan keanekaragaman hayati yang berbeda. Berikut pembagian vegetasinya:
1. Ketinggian 1.000–1.500 mdpl: Hutan Pinus dan Perkebunan Rakyat
Pada ketinggian ini, kawasan Lompobattang didominasi oleh hutan pinus dan perkebunan rakyat. Penduduk setempat banyak menanam kopi, cengkeh, dan sayuran dataran tinggi. Pohon pinus tumbuh rapat di sepanjang lereng, memberikan suasana sejuk dan aroma khas getah pinus yang menenangkan.
Selain itu, pada zona ini juga terdapat tanaman paku tiang, rotan, serta tumbuhan semak yang berfungsi sebagai pelindung tanah dari erosi. Area ini juga menjadi habitat bagi berbagai jenis serangga dan burung kecil yang sering terdengar di pagi hari.
2. Ketinggian 1.500–2.000 mdpl: Hutan Produksi
Memasuki zona tengah, vegetasi berubah menjadi hutan produksi dengan dominasi pohon berdaun lebar. Jenis-jenis tanaman seperti Podocarpus (konifer asli Sulawesi), Arega sp., dan pohon mapel (Acer caesicum) dapat ditemukan di sini.
Kawasan ini berfungsi sebagai penyangga ekosistem pegunungan atas dan menjadi daerah tangkapan air yang sangat penting bagi masyarakat di bawahnya. Suhu mulai menurun dan kelembapan meningkat, menciptakan suasana lembap khas hutan hujan tropis.
3. Ketinggian 2.000–2.500 mdpl: Hutan Primer
Zona ini disebut sebagai hutan pegunungan atas. Di sinilah keanekaragaman flora Lompobattang mencapai puncaknya. Banyak ditemukan tumbuhan endemik seperti Azalea (Rhododendron), Arbei (Morus alba), Gaultheria celebica, Buni (Diplycosi), serta lumut Usnea yang menggantung di dahan pohon.
Di beberapa titik, pendaki juga dapat menjumpai Edelweis Jawa (Anaphalis javanica) yang tumbuh di area terbuka. Vegetasi rapat dan medan mulai menanjak terjal, menjadi tantangan bagi para pendaki untuk tetap fokus dan berhati-hati.
4. Ketinggian 2.500–2.871 mdpl: Zona Bebatuan
Mendekati puncak, pepohonan mulai jarang ditemui dan digantikan oleh batuan vulkanik besar. Vegetasi hanya berupa lumut, rumput liar, dan tanaman kecil yang mampu bertahan di suhu dingin serta angin kencang. Dari titik ini, panorama alam Sulawesi Selatan tampak luar biasa indah — hamparan lembah, hutan, dan kabut pagi berpadu menciptakan suasana magis.
Kondisi Fauna di Gunung Lompobattang
Secara umum, fauna di Gunung Lompobattang kini sudah jarang dijumpai akibat aktivitas manusia dan berkurangnya habitat alami. Namun, beberapa spesies khas Sulawesi masih dapat ditemukan, antara lain:
- Anoa (Bubalus depressicornis) — hewan endemik Sulawesi yang kini dilindungi.
- Babi hutan dan babi rusa, sering terlihat di area lembah dan hutan produksi.
- Burung coklat paruh panjang serta elang Sulawesi, yang sering terbang berputar di atas lembah.
- Semut Crematogaster, spesies unik yang banyak ditemukan di area hutan lembap.
Kehadiran satwa ini menjadi indikator bahwa ekosistem Gunung Lompobattang masih cukup terjaga, meskipun tekanan ekologis terus meningkat. Upaya konservasi menjadi sangat penting untuk mempertahankan keanekaragaman hayati di kawasan ini.
Sumber Air di Gunung Lompobattang
Bagi pendaki, ketersediaan air merupakan hal penting selama perjalanan menuju puncak. Gunung Lompobattang memiliki beberapa sumber air yang dapat dimanfaatkan:
- Dusun Lembang Bu’ne (desa terakhir sebelum pendakian)
- Pos II di ketinggian 1.378 mdpl
- Pos III di ketinggian 1.532 mdpl
- Pos IX di ketinggian 2.750 mdpl
- Desa Lembang Lowe (1.750 mdpl)
- Desa Lengkese (1.113 mdpl)
Sumber-sumber air ini relatif aman untuk digunakan setelah dimasak atau disaring terlebih dahulu. Pada musim kemarau, debit air bisa menurun sehingga pendaki disarankan membawa cadangan air sejak awal.
Rute dan Jalur Pendakian Gunung Lompobattang
Secara administratif, Gunung Lompobattang berada di wilayah Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa. Namun, pendaki dapat mencapai puncak melalui dua jalur utama, yaitu Jalur Lembang Bu’ne (via Jeneponto)
1. Jalur Lembang Bu’ne
Jalur ini merupakan rute klasik yang paling sering digunakan oleh pendaki. Dusun Lembang Bu’ne terletak di sebelah barat daya puncak gunung pada ketinggian 1.320 mdpl. Penduduk setempat mayoritas berprofesi sebagai petani, dengan suhu udara berkisar 15–21°C dan curah hujan rata-rata 78,7 mm per bulan.
Kemiringan jalur menuju puncak cukup ekstrem, dengan variasi kemiringan antara 0° hingga 84°. Vegetasi rapat dan jalan setapak licin menjadi tantangan utama. Namun, jalur ini menawarkan banyak pemandangan menarik seperti air terjun, lembah, serta spot camping yang nyaman.
Lokasi terbaik untuk mendirikan tenda di jalur ini antara lain:
- Pos II (1.378 mdpl)
- Pos IX (2.750 mdpl)
- Pos Lembang Lowe (1.750 mdpl)
Perizinan Pendakian Gunung Lompobattang
Perizinan mendaki Gunung Lompobattang tidaklah rumit. Pendaki cukup melapor di pos register untuk mencatat identitas dan rencana perjalanan. Proses ini penting untuk keamanan dan pendataan pengunjung. Meskipun sederhana, pendaki tetap diimbau untuk menjaga etika selama di gunung, membawa kembali sampah, serta menghormati adat setempat.
Tempat Menarik di Sekitar Gunung Lompobattang
Selain jalur pendakian dan puncak, kawasan Gunung Lompobattang juga memiliki sejumlah objek wisata alam yang menarik, di antaranya:
1. Air Terjun Lembang Bu’ne
Terletak pada ketinggian 1.314 mdpl, air terjun ini memiliki tinggi sekitar 50 meter dan dapat dijangkau dengan berjalan kaki dari dusun. Airnya jernih dan sejuk, dikelilingi oleh pepohonan besar serta batuan besar alami.
Tips Pendakian dan Konservasi Alam
Untuk menjaga keselamatan dan kelestarian alam Gunung Lompobattang, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh para pendaki:
- Persiapkan fisik dan perlengkapan secara matang. Jalur cukup terjal dan panjang, sehingga stamina menjadi kunci utama.
- Gunakan pemandu lokal bila baru pertama kali mendaki. Selain membantu navigasi, pemandu juga mengenal titik sumber air dan lokasi aman untuk berkemah.
- Bawa kembali sampah Anda. Gunung ini masih alami dan perlu dijaga kebersihannya.
- Hormati adat dan budaya lokal. Masyarakat sekitar menganggap gunung ini memiliki nilai spiritual yang tinggi.
- Catat waktu pendakian. Idealnya, pendakian dilakukan pagi hingga sore untuk menghindari risiko di malam hari.
Gunung Lompobattang bukan hanya sekadar destinasi pendakian, tetapi juga simbol kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. Dengan keindahan hutan pegunungan, air terjun alami, serta nilai sejarahnya yang kuat, gunung ini menjadi laboratorium alam yang luar biasa. Dari hutan pinus di kaki gunung hingga batuan vulkanik di puncak, Lompobattang menyimpan cerita panjang tentang alam, kehidupan, dan kearifan lokal.
Pendakian ke Gunung Lompobattang memberikan pengalaman yang lebih dari sekadar perjalanan fisik — ia adalah perjalanan spiritual dan ekologis yang mempertemukan manusia dengan keagungan ciptaan Tuhan. Dengan menjaga kelestariannya, kita turut melestarikan warisan alam Sulawesi Selatan untuk generasi berikutnya.
Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

Jalur Pendakian Gunung Lompobattang Via Lembang Bune
Gunung Lompobattang adalah salah satu gunung yang menjadi ikon Sulawesi Selatan. Dengan ketinggian 2.874 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini berdiri gagah sebagai atap Sulawesi Selatan, menyimpan berbagai kisah, legenda, dan sejarah panjang yang melekat dalam budaya masyarakat setempat. Puncaknya bukan hanya sekadar titik tertinggi, melainkan jug... selengkapnya

How to Get to Tana Toraja from Makassar: Complete Travel Guide (2025 Update)
Nestled in the highlands of South Sulawesi, Tana Toraja is one of Indonesia’s most captivating cultural and natural destinations. Known for its dramatic mountains, traditional Tongkonan houses, and the world-renowned Rambu Solo’ funeral ceremonies, Toraja offers a window into a way of life that has remained largely untouched by modernity. For travelers s... selengkapnya

How to Reach Rammang-Rammang Karst in Maros: Complete Route, Travel Guide & Attractions (2025)
Located in the heart of South Sulawesi, Indonesia, Rammang-Rammang is one of the most extraordinary karst landscapes in the world. Nestled within the Maros-Pangkep Geopark, this breathtaking natural wonder features towering limestone cliffs, vast green valleys, and a network of rivers and caves that have shaped the area for millions of years. For travelers s... selengkapnya
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
081316026384 -
Whatsapp
081316026384 -
Email
amiruddinemail@gmail.com